Tuesday, February 24, 2015

Merencanakan Pendidikan yang lebih Tinggi


Pada profesi tertentu gelar S2 atau S3 sangat dibutuhkan sekali. Seorang dosen paling tidak harus memegang ijazah master . Lebih baik lagi kalau mempunyai gelar S3 karena dengan begitu serang dosen mmepunyai pengetahuan yang lebih baik daripada mahasiswanya. Tidak lucu khan kalau seorang dosen yang mengajar masih sarjana. Bagi dosen , ia harus memiliki kewajiban untuk melanjutkan kuliahnya atau dengan terpaksa merelakan jabtan dosennya. Kalau ia sudha tidak mau lagi mengajar maka ia harus pindah mencari kerja lagi. Bagi yang bekerja di lapangan mungkin S2 tidak menjadi pilihan yang darurat. Umumnya dunia pekerjaan tidak menilai pada gelarnya namun bagaimana seseorang bisa melakukan pekerjaannya. Bagi mereka mengambil gelar S2 baru mereka lakukan ketika seluruh kebutuhan terpenuhi. Mereka harus memiliki rumah terlebih dulu kemudian pakaian dan liburan ke luar negeri terlebih dulu. Pilihan untuk melanjutkan sekolah adalah pilihan ke sekian. Minimal seorang harus memikirkan seluruh kebutuhannya dan tanggungannya sudah terpenuhi. Masalah besar atau kecil itu relative. Bagi mereka memenuhi kebutuhan yang lain menjadi prioritas. Namun bagaimanapun kita dapat merencakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Kebutuhan yang paling besar adalah uang SPP. Sekolah pascasarjana atau S2 menawarkan pendidikan dengan harga yang mahal jauh lebih mahal daripada kuliah tingkat sarjana. Hal ini karena pengajar S2 adalah para professional atau orang yang sudah mendapatkan gelar S3 atau doctor. Kita harus memperkirakan berapa biaya SPP yang keluar. Basanya untuk program S2 setidaknya harus menghabiskan waktu setidaknya empat semester atau paling lama delapan semester. Lebih dari itu kita akan mendapatkan kartu merah atau kita tidak boleh lagi melanjutkan pendidikan kita. Untungnya SPP tidak akan menaik kalau kita sudah masuk di sebuah sekolah. Kita bisa memprediksi berapa kebutuhan SPP dalam waktu tertentu. MIsalnya uang SPP per semester berkisar 10 juta , maka setidaknya kita harus menyediakan uang 6 x Rp 10.000.000. atau 60 juta. Kalau kita punya uang kas sebesar 60 juta maka kita bisa langusng mendaftarkannya. Bagi yang tidak mempunyai uang 60 juta maka tidak usah bersedih. Mereka bisa saja bersekolah asal mereka bisa menabung setidaknya 10 juta sebulan atau setidaknya mereka bisa menyisihkan kurang lebih 2 juta tiap bulannya. Dengan demikian mereka bisa melanjutkan studi. Mereka juga harus mempertimbangkan uang pengeluaran lain pada waktu kuliah. BIaya kuliah tidak semata SPP saja. Mereka juga harus membeli bahan referensi kuliah dan saran pendukung lainnya. Untuk menjangkau tempat kuliah,mereka harus juga menggunakan kendaraaan yang memerlukan uang atau menggunakan transportasi umum. TErkadang ada biaya yang harus dikeluarkan seperti misalnya uang untuk cetak thesis atau uang untuk seminar proposal dan lain-lain sebagainya.

Sunday, February 8, 2015

Membeli motor tanpa menyicil

Di kota Jakarta ini yang sangat padat memiliki kendaraan sepertinya
merupakan sebuah keharusan. Minimal motor, orang kota harus memiliki
kendaraan ini. Meski kendaraan ini memang dengan rentan dari
marabahaya, orang tetap menggunakannya karena kendaraan ini sangat
prakts dengan bensin satu liter saja, kita bisa mengelilingi ibukota.
Untuk membeli motor kebanyakan dari para masyarakat menyicil motor
tersebut. Menyicil memang sangat menguntungkan daripada harus membayar
transportasi umum. Kadang pengeluaran untuk transportasi umum bisa
mencapai sejuta jika naik angkot gota ganti sedangkan kalau dengan
menyicil motor setengah jutapun bisa.
Namun kadang dalam menyicil motor juga ada kendala. Kadang kita harus
menunggak jika gaji kita memang hanya berkisar Upah Minimum Provinsi
(UMP) saja. Untuk itu kita bisa membeli motor dengan tanpa menyicil
syaratnya mebelinya tunai.
Kalau yang sudah mempunyai uag banyak maka tinggal menyicilnya saja,
sebaliknya jika yang tidak mempunyai uang mereka tidak bisa membeli
langsung. Pekerjaaan mereka yang dapat dilakukan adalah dengan
menabung.
Kita bisa menyisihkan tiap bulannya dengan menyicil. Cara seperti ini
membutuhkan tekad yang baja dalam menyisihkan uang dan ketika kita
menyisihkan kita juga tetap mengeluarkan uang transportasi.Berlainan
dengan yang memilih kredit mereka menyisihkan tetapi mereka sudah
"mendapatkan motornya terlebih dahulu" dan mereka bisa memakainya.
Kelebihan menabung terlebih dahulu adalah terbebas dari risiko default
atau gagal bayar. Usaha leasing seringkali menyita motor anda yang
sedang berjalan kalau anda berkeliaran menggunakan motor anda tapi
anda lupa membayar cicilannya. Anda akan mengalami perasaaan yang
tenang ketika anda tidak perlu untuk menyicil.
Ketika menabung maka anda harus memperhatikan harga motor juga.

Sunday, February 1, 2015

Menghemat dari penurunan harga bbm

Harga BBM turun lagi memang bukan kabar yang terlalu gembira karena
toh harga sudah naik. Tarif angkot juga sudha naik rata-rata seribu
rupiah sehingga tidak ada yang terlalu membanggakan dari penurunan BBM
ini.
Rakyat sudah terbiasa dengan kenaikan harga BBM namun tidak biasa
dengan penurunan karena faktanya jikapun harga BBM turun tetap saja
harga kebutuhan pokok semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
harga BBM waktu terdahulu.
Namun bagi pemilik kendaraaan pribadi seperti motor mungkin turunnya
BBM akan memberikan sedikit tambahan bagi mereka. JIka biasanya harus
mengeluarkan dua puluh ribu setiaphari maka dengan turunnya harga BBM
maka dapat menghemat lima ribu setiap harinya.
Hasil penghematan ini jangan kita habiskan begitu saja untuk keperluan
komsumtif. Kita anggap saja harga BBM sama seperti harga BBM sebelum
naik maka kita akan menyimpan setidaknya 1100. Kita bisa menabung 1100
itu untuk keperluan lain. Kita bisa menyimpan untuk uang sekolah anak,
belanja dapur, uang buku anak dan keperluan yang lain.
Kebanyakan jika kita mendapatkan uang yang lebih kita habiskan pada
sesuau yang tidak berguna. Kadang kita mengalokasikan kelebihan BBM
pada kebutuhan yang tidak perlu. Kita malah menonton bioskop padahal
kita sudah seringkali menonton. Kadang kita yang suka makan maah
menambah porsi makanan seperti gorengan, jajanan dan lain-lain yang
sebenarnya tidak kita butuhkan. Kadang perokok sering