Banyak orang yang salah kaprah
dengan hutang karena mereka pikir bahwa berhutang itu keren. Buktinya adalah
banyak orang yang suka memiliki kartu kredit agar bisa gesek tunai katanya.
Kalau mereka kemana-mana mereka bisa belanja atau makan.karena dukungan antara
bank dan penyedia jasa maka bisa mendapatkan diskon.
Tetap saja hal tersebut adalah
hutang dan harus dibayar. Hutang kartu kredit akan dibayar pada akhir bulan
sesuai dengan uang yang kita belanjakan. Kita akan ditagih terus kalau kita
mencoba untuk tidakmembayarnya.
Kalau kita mempunyai perencanaan
keungan seharusnya kita tidak berhutang. Ketidakadaaan perencanaan keuangan
membuat kita harus berhutang dulu. Kalau memang terpaksa mau apa lagi kita
harus berhutang namun jangan berhutang pada orang yang menjerumusukan kita.
Rentenir yang menetapkan bunga tinggi akan mencekik anda dan akan membuat anda
sengsara.
Jika kita memang sudah punya
hutang, sebaiknya harus kita segera bayarkan karena hutang tidak akan hilang
begitu saja dan akan menjadi pertanggung jawaban akhirat. Apalagi jika kita
sudah mempunyai uang namun tidak membayar hutang maka yakinlah kita akan
mendapatkan laknat baik dunia dan akhirat.
Ada mungkin yang berpkir lama-lama
orang tidak akan menagih jika tidak membayar hutang. Mungkin anda bisa terlepas
dari hukum dunia atau hukum debt collector namun anda akan menghadapi hukum
akhirat. Seorang pegiat bisnis , Supardi lee menyebutkan bahwa jika ada orang
yang bilang pada kita untuk tidak bayar hutang harus kita tolak. Binis adalah
masalah kepercyaaan (trust). Kalau kita tidak dipercaya maka jalan menu
kesuksesan akan semakin terjal dan kita akan sulit menggapai sukses.
Tidak ada hutang yang membuat
anda menjadi kaya yang ada anda akan menjadi tercekik dan bahkan anada akan
menjadi terpenjara. Kalau untuk modal usaha jangan menggunakan hutang karena
namanya usaha awalnya (walau tidak semua) akan merugi. Jarang sekali usaha yang
begitu buka untung sementara kalau anda berhutang harus mengembalikan hutang
dengan bungannya.
Hutang memang dapat berguna kalau
diergunakan untuk hal-hal yang produktif namun akan menjadi bencana jika untuk
hal-hal yang konsumtif. Untuk apa kita bergaya kalau memang kita tidak mampu
lebih baik kita menunda terlebih dahulu hingga kita bisa membeli barang
tersebut.