Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa passive income diperoleh dengan cara tidak bekerja keras dan hanya tinggal
menunggu uang datang ke pundi-pundi harta mereka. Akan tetapi setiap orang
harus mengerti bahwa awal dari passive income adalah pekerjaan yang berat
sekali. Anda harus bekerja keras untuk memulai suatu usaha yang nantinya akan
memberikan hasil yang banyak pada kemudian hari.
Seorang
penulis belum tentu akan menerima bayaran pada saat menulis buku bahkan setelah
bukunya selesai dicetak. Penulis baru mendapatkan hasil ketika bukunya laku di
pasar. Sebagai penulis
pemula kita mungkin menerima penolakan dari penerbit meski buku kita mungkin
memiliki tulisan yang baik. Seorang petani akan lebih memperhatikan tanamannya
pada masa awal-awal tanam karena tanaman-tanaman tersebut peka terhadap penyakit dan kadang pengairan yang berlebih dapat
merendam padi yang masih pendek.
Fase awal
adalah fase yang berat bagi
pemburu passive income ibarat seorang petani membuka
hutan yang baru. Banyak tenaga yang
diperlukan untuk menebang hutan dan meyingkirkan semak belukar. Kadang mereka
juga harus menghadapi hewan buas yang habitatnya di lahan tersebut. Ancaman
serangan binatang buas bisa terjadi kapan saja. Untuk menanam tanaman produktif
seperti karet atau kelapa sawit memerlukan bibit berkualitas yang tidak murah.
Bibit yang
kita tanam tidak akan berbuah artinya kita harus menunggu waktunya untuk panen
walau kadang dalam usaha dagang kadang kita bisa menerima keuntungan yang lebih
cepat karena kalau berdagang tidak terbatas dengan produksi yang memakan waktu.
Perasaan
ingin cepat untung dalam material saja membuat kita cepat putus asa. Ketika
kita tidak menghasilkan berdasarkan target, kita malah kendor bukan mengejar atau berusaha lebih keras lagi
untuk menutupi kekuarangan
target kita.
Kalau kita berusaha
bukan untuk untung saja maka kita akan terus berusaha hingga keinginan kita
tercapai. Hanya saja kita memang perlu memikirkan jika usaha atau memang sudah
tidak menguntungkan lagi kita dapat beralih ke usaha lain setelah memikirkan dengan masak-masak.
No comments:
Post a Comment