Wednesday, August 12, 2015

6 Kesalahan Anggaran Rumah Tangga


Sudah cape-cape membuat anggaran namun , anggaran tersebut gagal. Kalau gagal dalam hal ini berarti pengeluaran lebih banyak dari penerimaan artinya budget atau anggaran minus. Kalau penerimaan lebih besar daripada pengeluaran maka hal itu menjadi tidak masalah. Mungkin perlu bagi kita untuk mecaripenyebab kegagalan agar kita bisa menghindari kegagalan berikutnya.Kita harus bisa belajar dari kegagalan masa lalu yang membuat kita akan menjadi berhasil pada masa depan. Berikut ii adalah enam alas an yang diungkapkan oleh seorang Blogger keuangan David Ning:  
  1. Tidak membuat daftar tujuan Sebagai manusia memang kita mempunyai banyak keinginan dan kebutuhan. Kalau kita mempunyai uang tidak terbatas maka tidak masalah seluruh keingian kita terpenuhi. Sayangnya kita memiliki uang yang sedikit karenanya kita harus membuat apa saja yang menjadi tujuan. Kita prioritaskan terlebih dahulu suatu kebutuhan yang sesuai dengan kita. Misalnya kita menginginkan untuk menyekolahkan anak terlebih dahulu. 
  2. Tidak realistis Kita ingin berhemat namun kita tidakmengetahui apa yang kita hemat.Misalnya kita menetapkan harga beras tiga ribu rupiah per kilogram. Tentu saja hal ini bukan yang realistis. Kita harus mencatumkan harga pasar yang ada . 
  3. Anda merasa berhak atas uang anda Tentu anda merasa berhak pada uang anda karena anda sudah bekerja dan anda layak untuk mendapatkan gaji yang sesuai namun bukan berarti anda menghabiskan seluruh uang anda.Anda juga berhak untuk jaminan masa tua nantinya. 
  4. Tidak proaktif Kita tidak mengecek atau melacak pegeluaran kita sehingga tahu-tahuya kita mempunyai pengeluaran yang besar sekali. 
  5. Berhutang Banyak yang berpikir bahwa berhutang akan menutupi keperluan. Jika kita selalu berhutang maka lama kelamaan hutang kita akan menumpuk dan berrbahaya bagi peeghasilan kita. Bisa-bisakita menggunakan penghasilan kita hanya untuk hutang 
  6. Tidak mengisi dana darurat Banyak yang berpikir untuk memikirkan yang sekarang saja. Mereka menghitung pengeluaran pas saja tanpa memasukkan komponen dana darurat padahal dana darurat ini akan berguna pada saat kita mendapatkan kebutuhan yang mendesak.

No comments:

Post a Comment