Kalau dulu kita ingin meminta mainan kepada orang tua kita
selalu merengek. Kita yang tertarik dengan mainan yang baru atau lucu ingin
memintanya.Terkadang ada pedagang yang datang kita harus hentikan untuk membelinya.
Atau kalau teman-teman sedang bermain suatu mainan maka kita juga turut untuk
meminta mainan tersebut.Kita tidak mau ketinggalan dengan tema kita.
Zaman kita mungkin berbeda dengan zaman orang tua kita dulu.
Kalau mereka hendak bermain,maka mereka mencari kayu di hutan.Mereka
menggergaji sendiri kayu untukdibuat menjadi mobil-mobilan.untuk membuat mainan
tidak perlu merengek pada orang tua. Zaman penulis kecil juga masih merasakan
membuat main-mainan dari peti gula merah. Kita meminta peti gula dari pedagang
gula walau kadang tidak dikasih. Kita menggambar pola-pola mobil mirip seperti
kijang,Daihatsu,dan pick up. Kalau sedang mungkin susah sekali karena bentuknya
yang bagus.
Yah kalau zaman sekarang mainan bisa seharga dengan sepeda
motor. Untuk beli sepeda motor saja kita masih belum bisa apalagi mau beli
mainan. Prioritas kita terbatas untuk membeli mainan anak.Kita mungkin masih
membeli mainan yang murah saja.
Kalau kita masih mempunyai priritas lain dalam pengeluaran
maka kita harus menahan untuk mengeluarkan untuk mainan anak terlebih mainan yang
mahal. Kita harus memberikan pengertian pada anak agar tidak membeli mainan lagi.
Kita dapat mengatur dengan membeli mainan berkala dan
menyesuaikan dengan kemamapuan kantong kita. Kalau ada mainan yang mahal mungkin
kita bisa membelinya dengan cara
menabung terlebih dahulu. Jangan sampai kita membeli mainan dengan cara kredit
karena halite membuat beban keuangan kita akan berat.
Halyang penting adalah menyimpan mainan juga. Kadang si adik
bisa menggunakan mainan si abang kalau
keadaanya masih bagus.
Baca Juga
No comments:
Post a Comment