Saturday, March 8, 2014

Ketika Asset Sudah Tidak Berguna

Jangan pikir kalau kita sudah mempunyai asset maka kita akan
mengumpukan modal lebih banyak lagi Hal itu mungkin hanya dalam
perhitungan di atas kertas saja. Mungkin saja kita akan merasakan
kerugian dengan tidak adanya asset
Tetagga saya mempunyai rumah yang kosong sudah beberapa tahun. Ia
berusaha untuk mengontrakkan dengan orang lain namun tidak ada
hasilnya. Memang seh rumah tersebut kurang terawat dan kurang bagus
namun harga sewanya sangat murah hanya 15 juta pertahun sajaatau
sekitar 1,25 juta perbulan saja. Mana ada kontrak di darah Jakarta
semurah itu di daerah perumnas lagi.
Kasus lain juga ada warung di pasar inpres milik pemerinah provinsi.
Karena oknum pasar membolehkan dagang di pinggir jalan maka
warung-warung lantai dua dan lantai atasnya menjadi tidak laku. Banyak
para pedagang yang tidak menempati tokonya.
Asset-asset seperti ini merugikan bagi si pemilikinya. Kadang untuk
membayar pajak juga belum mencukupi sementara bangunan juga tambah
menyusut. Mau tidak mau kita harus mengganti bagian yang sudah lapuk
akibat terkena hujan. Ada juga bagian yang haus kita gantikan seperti
lantai yang sudah rusak dan lama-kelamaan berkarat.
Jika bangunan tidak ditempati maka akan menjadi terbengkalai. Tidak
ada yang merawat maka bangunan akan menjadi cepat rusak bisa jadi akan
menjadi tidak ebrguna dan katanya menjad sarang setan. Begitu juga
kalau kita mempunyai kendaraan yang jarang sekali dijalankan maka akan
menjadi percuma saja. Kita hanya memanasi kendaraaan tersebut dan
hanya menghabiskan bensin saja sementara kita tidak mendapatkan
manfaat dari kendaraan tersebut.
Hanya saja untuk menjualnya kita merasa sayang sekali. Kalau kita
juaal rumah yang sudah jelek atau mobil yang sudah tidak terpakai
khawatir harganya akan baik lagi. Kita akan sayang dengan mobil
tersebut hingga lama-lama mobil tersebut tidak apat dipakai lagi.
Kalau rumah tersebut tidak dipakai mungkin kita harus menjual saja.
Kita harus memperhatikan apakah rumah tersebut layak untuk kita
pertahankan. Misalnya.. ini misalnya loh Mungkin kita akan mendengar
rumor bahwa Jokowi akan menggusur pasar emperan dan semua orang harus
berdagang di los. Hal itu mungkin bisa kita pertahankan kios kita
tersebut. Kalau Jokowi benar- benar menggusur pasar emperan kita akan
mendapatkan keuntungan.
Kalau tidak ada berita yang baik maka biarkan saja kios tersebut
dijual karena justru akan membuat kita lebih repot lagi. Kita akan
menggunakan uang tersebut sebagai modal. Biarlah kita merugisedikit
maka kita bisa-bisa menggunakan uang tersebut untuk menjadi usaha yang
lain. Siapa tahu kita akan menjadi mendapatkan uang lebih banyak
daripada kita membiarkan asset teronggok begitu saja sehingga
lama-lama kita tidak mendapatkan apa-apa selain sampah saja.

No comments:

Post a Comment