Sunday, February 23, 2014

Bagaimana mencari angsa Emas tersebut

Setelah menulis mengenai artikel angsa emas maka, menulis rasanya
perlu untuk menuliskan bagaimana mencari angsa Emas itu. Kalau kita
mencari angsa yang benar-benar menelurkan emas rasanya sangat mustahil
atau mengutip dari seorang pelawak srimulat "hil yang mustahal" karena
sampai kapanpun kita tidak akan menemukan angsa yang seperti itu.
Angsa-angsa emas tersebut adalah wujud dari kerja keras kita. Kerja
keras kita tersebut bisa datang menghasilkan uang dengan cepat yakni
kerja sekarang sore mendapat upah atau kerja sekarang puluhan tahun
baru menghasilkan uang. Kalau seorang buruh bekerja hari ini maka akan
mendapatkan upah pada sore hari sebaliknya seorang pelajar yang
berkerja dengan eajar belum tentu akan menghasilkan uang. Mereka baru
bisa menghasilkan uang pada saat mereka lulus sekolah atau mereka bisa
saja mendapatkan uang ketika mereka berusaha atau dagang kecil-kecilan
semasa mereka bersekolah.
Penulis mengingat dar tulisan ibnu khaldun dalam muqodimmah bahwa ada
beberapa macam cara orang untuk memndapatkan mata pencarian. Ia yang
adalah seorang sosiolog ternama membagi profesi menjadi dua saja yakni
peniagaan atau perdagangan dengan pertukangan.
"Pada dasarnya ada dua jenis pekerjaan perdagangan dan
pertukangan"(Ibun Khaldun)
Perdagangan adalah profesi bagaimana mereka menjual sebuah barang dan
mengambil selisih dari harga beli maupun harga jual. Profesi jenis ini
adalah profesi yang mendatangkan rezeki banyak. Hal ini banyak
dilakukan oleh penduduk-penduudk Arabia. Arabia yang tidak memiliki
tanah yang subur memaksa mereka mencari penghidupan seperti pedagang.
Rasululah sendiri menganjurkan agar ummatnya berdagang karena
berdagang adahah sembilan dari sepuluh pintu rezeki. Namun hal ini
justru dijauhkan oleh orang sekarang termasuk juga penulis meski
cita-cita penulis juga masih ingin berdagang suatu saat tertutama
berdagang hasil bumi. Penulis ingin menghasilkan seperti karet maupun
kelapa sawit suatu saat.
Kini masyarakat kita senang menjadi pegawai apalagi kalau mempunyai
profesi di sebuah kantor kenamaan atau departemen kenamaan. Gengsi
seseorang meninggi ketika menjadi seorang pegawai yang bekerja di
instansi tertentu. Orang tahu karena bekerja di instansi tersebut
mempunyai gaji yang mencapai puluhan juta atau ratusan juta jika sudah
mendapat jabatan di perusahaan sana.
Padahal kalau kita tahu bahwa menjadi pekerja atau tukang memerlukan
investasi yang besar sekali. Kalau seorang ingin menjadi tukang
insinyur maka harus bersekolah tehnik paling cepat 4 tahun dengan
bayaran yang besar pula. Belum tentu pas lulus langusng dapat bekerja.
Apapun profesi yang anda miliki saat ini, anda kerjakan dengan baik.
Jadilah pekerja yag professional dan jujur. Masuk tepat pada waktunya
dan berprestasi dan jangan sampai korupsi. Begitu juga pedagang
menjadi pedagang yang jujur dan murah hati. Soal rezeki adalah soal
takdir. Selama kita berusaha di jalur yang benar maka kita akan
mendapatkan rezeki yang halal dan kita

No comments:

Post a Comment