Friday, January 24, 2014

Berinvestasi Pada Obligasi

Tidak banyak orang yang mendengar kata obligasi karena invetasi jenis ini mahal sekali. Mungkin hanya investor besar saja yang bisa membeli obligasi. Obligasi atau bond dalam bahasa Inggris adalah suatu surat hutang yang dikeluarkan baik oleh pemerintah maupun perusahaan. Obligasi pemerintahan disebut juga Government Bond sedangkan Obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan disebut juga dengan Corporate Bond.
Obligasi dijual padapasar saham atau bursa saham dengan nominal tertentu. Setiap hari harga obligasi juga berfluktuasi sesuai dengan keadaan pasar. Jika tingkat suku bunga meningkat maka harga obligasi akan menurun sebaliknya jika bunga menurun maka harga obligasi meningkat. Hali ini karena orang akan mencari obligaasi ketika tingkat suku bunga menurun sebaliknya orang akan menjual obligasi dan berinvesasi pada investasi yang lain.
Yang membuat investor tertarik dalam investasi obligasi adalah bunga sementara kalau obligasi syariah menjanjikan sisem bagi hasil. Bunga yang ditawarkan oleh pemerintah maupun perusahaan biasanya lebih besar daripada suku bunga acuan dalam hal ini suku bunga Bank Sentral.  Untuk obligasi pemerintah, tingkat bunga lebih rendah daripada obligasi perusahaan sebab obligasi pemerintahan mempunyai jaminan atau guarantee. Pemerinah akan membayar hutangnya pada waktu yang sudah dijanjikan atau jika sudah jatuh tempo. Sebaliknya perusahaan harus menawarkan bunga yang tinggi pada investor agar mereka mau menanam pada perusahaan mereka.
Bunga yang dibauayrkan bisa dalam tempo setahunan atau semesteran (tiap 6 bulanan) yang disebut juga kupon Ketika masih memegang obligasi, seorang investor akan mendapatkan bunga dari obligasi tersebut terkecuali obligais tanpa kupon atau zero coupon bond Dalam kasus zero coupon bond, seluruh bunga akan dibayarkan pada akhir tahun.
Obligasi mempunyai jangka waktu yakni rata-rata 29-30 tahun. Meski terlihat tidak jauh berbeda jatuh temponya (maturity), kedua harga obligasi tersebut berbeda.  Untuk di Indonesia obligasi jangka waktunya hanya sekita 1-10 tahun. Arti jatuh tempo ini adalah waktu yang diberikan untuk penerbit surat hutang membayar yang mereka hutangkan ibarat seorang berutang yang janjinya harus dibayar pada hari itu juga. 
Obligasi bisa memberikan keuntungan pada masa mendatang namun tidak pada jangka waku yang pendek. Oleh karena itu, keluarga-keluarga banyak yang menyimpan dananya pada obligasi untuk keperluan masa mendatang seperti  anak sekolah atau pension. Saat mereka membutuhkan uang mereka bisa menjualnya pada pasar saham atau bursa saham.
Selain obligasi perushaan dan pemerintah ada juga obligasi syariah. Berbeda dari Obligasi konvesional, obligasi syariah menawarkan bagi hasil. Pemerintah Republik Indonesia juga menawarkn obligasi syariah yang disebut juga sukuk bahakn pemerinah menjual sukuk ritel yang harga ecerannya bisa lima jua rupiah untuk membelinya kita bisa menanyakan pada bank pemerintahan seperti Bank rakyat Indonesia 

No comments:

Post a Comment