Wednesday, January 22, 2014

Pengertian Saham

Saham, sero atau andil adalah bukti kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Seseorang yang memiliki saham berarti memeiliki perusahaan tersebut yang jumlahnya bergantung seberapa banyak ia memegang sahamnnya. Jika ia memiliki lebih dari 50% maka ia adalah pemegang saham mayoritas.
Saham memang belum menjadi alat investasi yang memasyarakat karena hanya sebagian masyarakat saja yang mengenal invesasi ini terutama di daerah perkotaan atau mahasiswa yang mengenyam bangku sekolah atau kuliah jurusan ekonomi. Mungkin karena pasar saham hanya ada di ibukota negara, perdagangan saham hanya sebatas di ibukota Jakarta saja.
Pemodal besar yang ada di luar mungkin lebih suka untuk menanamkan uang pada asset-asset nyata seperti tanah, ladang, perumahan, ternak dan lain-lain. Mereka mungkin tidak mau direpotkan dengan urusan kertas-keras dan mereka juga tidak mau membeli “kertas-kertas”. Akan tetapi bagi orang kota investasi saham adalah investasi yang “bersih” karena seorang investor saham tidak perlu mengelola langsung investasinya. Misalnya orang yang mau membeli perusahaan tekstil, ia hanya membeli saham perusahaan tekstil dan tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan tekstil. Ia tidak perlu repot-repot untuk membeli benang, menjahit pakaian, dan kemudian menjualnya. Seorang investor hanya menunggu saja jika perusahaan akan memberikan keuntungan maka ia akan mendapatkan dividend.
 Seorang investor saham hanya bekerja menganalisis saham mana yang paling baik dan kadang mereka menyewa manajer investasi yang dapat mengarahkan uang-uang mereka pada saham-saham yang paling baik. Jika saham tidak lagi menghasilkan keuntungan yang baik maka mereka akan menjual saham dan membeli saham yanglain.
Selain dividen, keuntungan yang bisa didapatkan oleh seorang investor adalah kenaikan harga saham itu sendiri. ketika harga saham naik maka seorang investor dapat  menjual saham tersebut. Terkadang kenaikan harga saham bisa meningkat dua kali lipat bergantung dengan permintaan yang terjadi di pasar saham. Jika mau menahan sahamnnya lebih lama lagi boleh saja dengan harapan harga bisa meningkat lebih dari dua kali lipat.
Untuk membeli saham juga harus mempunyai modal yang besar. Kalau sedikit saja mungkin belum terasa. Ada yang bilang kalau punya uang 100 juta beli saham baru terasa karena dengan uang yang banyak kita bisa membeli beragam saham. Membeli saham dalam variasi akan mengurangi banyak risiko. Jika hanya satu saham saja maka ada kemungkinan kita akan mengalami kerugian jika saham tersebut harganya turun dan sebaliknya jika harga meningkat maka saham akan memberikan keuntungan yang  banyak pula. Kalau kita membeli saham yang beragam maka saham-saham tersebut ada yang untung dan ada yang rugi sehingga saham yang untung akan menutup saham yang merugi.
Bagaimanapun saham adalah investasi yang berisiko dan uang yang anda tanamkan dapat hilang semuanya. Oleh karena itu tidak banyak investor yang menamakan uangnya pada saham karena takut kehilangan uangnya.   Hanya orang yang berlebih saja yang bisa bermain saham sebaiknya bagi yang sudah mempunyai uang yang lebih. Jangan membeli saham kalau untuk uang sekolah anak saja tidak bisa atau membayar cicilan juga belum. 

No comments:

Post a Comment