Monday, January 20, 2014

Investasi dan Perencanaan keuangan

Dalam merencanakan keuangan kita harus menyiapkan beberapa sumber dana untuk tujuan keuangan kita. Kita sadari bahwa dunia ini hampir keseluruhan  uang dan namanya juga perencanaan keuangan maka kita membuat persediaan uang. Kalau uang kita cukup banyak dan selalu tersedia mungkin kita tidak akan membutuhkan perencanaan akan tetapi keterbatasan membuat seseorang merencanakan terlebih dahulu. 
Ketika kita merencanakan uang untuk tahun kedepan kita mungkin harus memperhitungkan adakah uang kita? Kita mungkin sudah mmeperhitungkan bahwa untuk sekolah, misalnya, membutuhkan setidaknya 20 juta. Jangan kita jumawa dengan mempunyai uang 20 juta karena nilai uang selalu bergerak nilainya dan mempunyai kecendrungan nilai uang selalu turun.
Semasa penulis masih kecil, ia bisa membeli permen lima puluh perak untuk empat butir kini membutuhkan uang sekitar 500 rupiah untuk dua butir permen. Artinya nilai uang hanya 1/10 pada masa saya kecil, begitu juga uang sekolah pasti akan naik beberapa kali.
Oleh karena itu kita harus bisa membuat uang kita menjadi lebih banyak atau istilahnya memutar uang kita agar lebih banyak lagi dengan salah satu caranya yakni investasi. Investasi adalah kegiatan penanamana modal yang dapat menghasilkan uang.
Investasi setidaknya terbagi dalam dua yakni investasi nyata (real asset) dan investasi keuangan (financial investment). Untuk real asset yakni berupa asset-asset nyata seperti tanah, real estate, property, perkebunan, sawah, logam mulia dan lain-lain. Dalam investasi asset nyata kita membeli suatu asset yang nyata yang berarti asset tersebut erlihat sera dibuktikan dengan dokumen kepemilikan.   
Kegiatan orang tua kita sudah melakukan investasi pada asset-asset nyata seperti ternak dan perhiasan. Ternak memberikan keuntungan yang besar karena mereka selalu berkembang menjadi besar dan harganya menjadi mahal. Pada saat dewasa, ternak-ternak tersebut melahirkan anak-anak yang bisa menambah asset mereka.
Pada saat membutuhkan uang, orang tua kita akan menjual asset tersebut baik satu persatu maupun menjual sekalian. Kalau kita pikir mungkin orang dahulu jauh lebih bijak daripada orang sekarang ini.
Kalau sekarang mungkin, orang menginvestasikan di asset keuangan berupa surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan reksadana.  Dalam investasi ini mempunyai kelebihan lebih simple. Seorang yang berinvestasi dalam surat berharga berarti juga memiliki sebuah usaha hanya saja mereka tidak langsung memegang usaha tersebut seperti usaha  tani atau ernak.
Mereka memberikan sejumlah uang pada perusahaan dan perusahaanlah yang mengelola uang mereka. Uang-uang tersebut akan perusahaan gunakan untuk ekspansi pasar. Sebagai imbalan perusahaan akan memberikan dividen pada investor. Kadang juga saham yang baik akan menarik orang lain untuk membelinya sehingga harga  saham akan meningkat dan memberikan keuntungan jika investor mau menjualnya.
Selain saham ada juga obligasi yang artinya surat huang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan swasta untuk modal mereka. Lain dari saham, obligasi ini menjanjikan bunga yang lebih besar dari bunga deposito. Hanya saja obligasi harganya sangat mahal dan hanya investor besar yang bisa membeli investasi ini.
Ada juga reksadana yang merupakan kumpulan investasi. Hasilnya juga bisa lebih dari deposito berjangka. Reksadana adalah solusi bagi investor yang tidak mempunyai banyak uang. Ada Reksadana yang harganya hanya sekitar 100.000. Reksadana terdiri dari investasi saham, obligasi, pasar uang dan campuran. Perusahan akan meramu investasi yang paling baik untuk investor merak sehingga dapat memberikan keunungan.

No comments:

Post a Comment